Rabu, 19 Mei 2010

DASAR - DASAR LOGIKA

PROPOSISI

A. Pengertian
• Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar atau salahnya.
• Proposisi adalah unti terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud sempurna.
• Ada dua macam proposisi menurut sumbernya:
1. Proposisi analitik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subyek nya.
contoh: mangga adalah buah – buahan
predikat pada proposisi analitik tidak mendatangkan pengetahuan baru.
2. Proposisi sintetik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi subyek nya.
contoh: pepaya ini manis
kata “manis” pengertiannya belum terkandung pada subyeknya yaitu pepaya.
kata manis merupakan pengetahuan yang baru yag didapat melalui pengalaman.

• Subyek: term yang menjdi pokok pembicaraan
• Predikat: term yang menerangkan subyek
• Kopula: kata yang menghubungkan antara term subjek dengan term predikat
• Quantifier: kata yang menunjukan banyaknya satuan yang diikat oleh term subyek.
Contoh:
Sebagian manusia adalah pemabuk
1 2 3 4

• Quantifier terbagi menjadi 3 bentuk yakni:
1. Quantifier Universal: semua, segenap, seluruh, setiap, tidak satupun
2. Quantifier Partikular: sebagian, beberapa, kebanyakan, tidak semua, sebagian besar, hampir seluruh, rata-rata
3. Quantifier singular: satu
 Meskipun dalam suatu proposisi tidak dinyatakan Quantifiernya tidak berarti subyek dari proposisi tersebut tidak mengandung pengertian banyaknya satuan yang diikatnya.

• Menurut Bentuknya ada tiga macam proposisi:
1. Proposisi kategorik
adalah proposisi yang mengandung penyertaan tanpa adanya syarat.
atau meloporkan atau menyatakan sesuatu.
contoh: anak – anak yang tinggal diasrama adalah mahasiswa
• Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term predikat, satu kopula, dan satu quantifier.

• Kopula , kata yang menegaskan hubungan term subyek dengan term predikatbaik hubungan mengiakan atau mengingkari.
• Kopula dinyatakan dalam adalah, bukan, tidak
• Bila ia mengiakan disebut proposisi positif
• Bila ia mengingkari disebut proposisi negatif
• Contoh:
positif: Hasan adalah guru
negatif: Hasan Bukan guru
• Kopula dalam proposisi positif kadang dinyatakan dan kadang tidak (tersembunyi).
• Kopula dalam proposisi negatif tidak boleh disembunyikan, karena akan mengiakan hubungan antara term subyek dengan term predikat.
• Dari kombinasi antara kualitas dengan kuantitas proposisi maka terdapat enam macam proposisi:
1. Universal positif : semua manusia akan mati
2. Partikular positif: sebagian manusia adalah guru
3. Singular positif: rudi adalah pemain bulu tangkis
4. Universal Negatif: semua kucing bukan burung
5. Partikular negatif: beberapa mahasiswa tidak lulus
6. Singular negatif: Fatimah bukan gadis pemalu

7. Sejak abad pertengahan empat macam proposisi kategoris dirancang dengan nama – nama huruf yang berkaitan dengan alfabet Romawi: A, I, E, O yakni dari kata Affirmo (mengafirmasi), dan kata Nego (mengingkari)


lambang Permasalahan Rumus
A Universal Positif Semua S adalah P
I Partikular Positif Sebagian S adalah P
E Universal Negatif Semua S bukan P
O Partikular Negatif Sebagian S bukan P

2. PROPOSISI HIPOTETIK
• kebenaran dinyatakan pada syarat tertentu. Antara keduanya mempunyai perbedaan mendasar.
• Kopula dalam proposisi hipotetik sinyatakan dalam: “jika, apabila, manakala” kemudian diteruskan dengan “maka”
• Kalau dalam proposisi kategorik menghubungkan 2 term, maka dlm proposisi hipotetik menghubungkan 2 pernyataan.
• Contoh: “jika permintaan bertambah besar maka harga akan naik”
• Proposisi hipotetik mempunyyai dua bentuk:
1. Bila A adalah B maka A adalah C
contoh:
Bila Hasan rajin ia akan naik kelas
2. Bila A adalah B maka C adalah D
Contoh:
Bila hujan, saya naik becak
• Dalam proposisi hipotetik antara sebab akibat adakalanya merupakan hubungan kebiasaan dan adakalanya merupakan keharusan
• Hubungan kebiasaan
contoh: jika hujan turun, saya tidak akan pergi
• Keharusan
contoh: Bila matahari terbit maka waktu solat subuh habis
• Ada tiga macam proposisi hipotetik
1. Proposisi Kondisional
proposisi yang menyatakan sesuatu kondisi atau hubungan ketergantungan antara dua proposisi.
• Proposisi ini biasa ditandai dengan Jika…maka….
• Contoh:
Jika hujan turun, maka jalan menjadi basah
2. Proposisi Disjungtif
Proposisi yang mengandung kemungkinan – kemungkinan atau pilihan – pilihan.
• Biasanya ditandai dengan atau….atau…
• Contoh:
Mobil ini diam atau bergerak
3. Proposisi Konjungtif
Proposiisi yang memiliki dua predikat yang bersifat kontraris, yang tidak mungi sama – sama memiliki kebenaran pada saat yang bersamaan.
• Biasannya ditandai dengan tidak sekaligus…..dan…..
• Contoh:
engkau tidak dapat sekaligus berada diJakarta dan di Surabaya pada saat yang sama
3. PROPOSISI MODALITAS
Proposisi yang didalamnya terdapat kata yang menyatakan modalitas, yaitu kata – kata yang menyatakan tingkat – tingkat kepastian.
• Biasanya ditandai dengan:
tentu, niscaya, mungkin, tidak tentu, tidak niscaya, tidak mungkin, pasti, mustahil





Tidak ada komentar:

Posting Komentar